Puisi Cinta
Pujangga Angkatan 66
Setelah sedikit mengupas tentang karya
Pujangga Islam dan puisi-puisi cinta yang menjadi bagian skenario film. Berikut
akan ditampilkan beberapa puisi cinta karya Pujangga Angkatan 66.
Angkatan 66
menurut Paus Sastra Indonesia yang juga merupakan salah seorang eksponen
angkatan 66 yang bernama lengkap Hans Bague Jassin adalah
mereka-mereka yang takkala proklamasi kemerdekaan (1945) kira-kira berumur enam
tahun. Jadi tahun 1966 baru sekitar 20-an tahun. Mereka itu telah giat menulis
dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an seperti
Kisah, Siasat , Mimbar Indonesia , Budaya, Crita, Sastra, Konfrontasi, Basis,
Prosa dan sebagainya. Berikut adalah sebagian puisi-puisinya:
1 1.
Sapardi Djoko Darmono
“Aku
ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu!
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada!”.
-------------------------------------------------------------------------------------
Mencintai
angin harus menjadi siut...
Mencintai air harus menjadi ricik...
Mencintai gunung harus menjadi terjal...
Mencintai api harus menjadi jilat...
Mencintai cakrawala harus menebas jarak...
Mencintaimu harus menjadi aku!
2. Sutardji Calzoum Bachri
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resahku padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah !
------------
Lima percik mawar
tujuh
sayap merpati
sesayat langit perih
dicabik puncak gunung
sebelas duri sepi
dalam dupa rupa
tiga menyan luka
mengasapi duka
puah!
kau jadi Kau!
Kasihku.
(
BERSAMBUNG )