Sabtu, 30 Agustus 2014

Senja Hitam


Hidupku kini;
hanya mendesahkan sunyi!
Kelamnya lamunan;
begitu erat memeluk hampa!
kerinduan menjadi belenggu;
mengikat semua kenangan menjadi airmata!
senjapun menghitam;
seiring sirnanya bayangan dirimu....


Kamis, 28 Agustus 2014

Rindu Rembulan


Tak ada yang lebih ku sukai dari pada malam!
selimut dinginnya membangkitkan;
sejuta rindu akan hangat belaimu!
kesunyianya membisukan dendang;
selaksa resah kabar darimu!
gelap tabirnya membuatku berharap;
kau hadir dalam rupa indahnya temaram rembulan...

SUJUD





Di sepertiga malam
Ku tersungkur mematung sujud!
Memunajatkan segala kesah
Dalam Doa berlinang air mata;
Ya Robb! Bawalah cinta ini
Ke dalam istana keridhoan Mu,
Jadikanlah kami seperti;
Yusuf dan Zulaikha!

Senin, 25 Agustus 2014

Sebatang Rokok





Dalam nyala sebatang rokok;
Ku temukan bayang dirimu!
Asapnya membuatku rindu;
Akan semerbak harummu!
Nikotin yang terhisap; 
Mengekstasi semua kenangan indah!
Walau terasa sesak;
Namun ingin terus ku hisap!
Penantianku bagaikan rokok yang terbakar;
Semakin menyusut menjadi abu tak berguna!
Namun, kembali ku nyalakan sebatang rokok
Untukmu: Cinta!

Sabtu, 23 Agustus 2014

Rindu

"Rindu mu"

Petik suara yankim-mu;
kembali terdengar lirih
diantara gemersik kabut tebal kerinduan!
terbayang tangan putih nan lembut;
gemetar di bekukan dinginnya kesunyian!
wajah yang layu, tertunduk;
menyembunyikan tetes demi tetes
linang-kenangan indah...






"Rindu ku"

Ternyata desah ini:
selalu mentasbihkan namamu!
ternyata mata ini;
selalu menjelmakan wajahmu!
ternyata mulut ini;
tak kuasa mengucapkan sepatah kata!
selain:....rindu!

Jumat, 22 Agustus 2014

Merah Putih Cintaku!







Merah Putih Cintaku!.
...
And I read the poem I've written
and I'll make the whole world listen
in the silence just 4U;
...
Jika bendera itu merah
demikian juga cintaku;
membara seperti api abadi
di ketinggian gunung olympus!
jika bendera itu putih
seperti itu pula cintaku;
suci dalam keabadian
keanggunan megahnya taj mahal!

Jumat, 15 Agustus 2014

Merdeka atau Mati!


Merdeka atauaMati!


"...
 Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita,

 bukan satu alasan untuk kita tinggalkan!
..."


Dua bait lirik itu begitu memekakkan telinga
bagaikan gelegar pekik: "Merdeka atau Mati!"

diantara dentum meriam dan granat
serta desing peluru...

Kamis, 14 Agustus 2014

Pagi Ini




Pagi ini,
Aku enggan melihat beningnya embun;
Yang mengingatkanku pada kemilau senyummu!

Pagi ini,
Ku tulikan pendengaranku dari simponi kicau burung,
Karena merdunya seperti suaramu!

Pagi ini,
Ku benci matahari yang bersinar begitu indahnya;
Jelmaan sempurna pesona rupamu!

Pagi ini,
Aku hanya ingin
secangkir kopi dan sebatang rokok saja, Tuhan!

Rabu, 06 Agustus 2014

Rembulan Dan Bintang

Duhai rembulanku! 
mengapa kau cemburui
kesunyian malam-malam kelam
yang kini setia menemaniku? 
adakah lirih gemirsik angin
yang mendesahkan kesah nafasku
membuatmu gelisah??
atau dekapan dinginnya
yang membekukan bongkahan hasratku
membuatmu murka?
jujur! dalam kepekatan gelapnya;
ku temukan kedamaian.....
walau samar!


 malam;
 gerimis!
rembulanpun menangis;
bintang enggan berkerlip!
hanya hitam;
kelam!!
membuat rembulan menghilang?!
bintangpun tersungkur;
jatuh!
tak terkendali meluncur;
terbakar!
hancur-lebur menjadi;
serpihan abu!

Selasa, 05 Agustus 2014

How Can I 4get U



"How Can I 4get U?"

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
jika setiap rintik gerimis
hanya mendatangkan kerinduan
pada warna warni pelangi
yang kau torehkan dulu!

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
jika dalam gelegar halilintar kebencian
pesona rupamu selalu nyata terpahat
menjadi berhala agung di taman hatiku!

Bagaimana aku bisa melupakanmu?
jika dalam perihnya sakit ini
hanya nama indahmu yang selalu ku sebut
laksana mantra pelipur duka-lara!

Hopeless

"Hopeless"
Musim penghujan belum juga reda
membasahi mata ini
kemarau panjang kerinduan
telah menghantui di depan mata
entahlah?
saat pancaroba kegelisahan tiba
jasad ini mungkin telah membusuk
terkena epidemi keputus-asaan dalam kesia-siaan!
..
Aku sendiri disini!
Diselimuti gelapnya malam
Dibisukan kesunyian
Dihujani derasnya kerinduan
Sedang rembulan terlalu jauh untuk ku gapai...
...
Semua telah menjadi abu!
Bara cintaku hilang,
Ditelan ego dan janji palsumu!
Terimakasih atas luka yang kau beri;
karena perihnya menginspirasi sejuta puisi!
....
aku termangu;
Membatu dalam bisu!
Rindu memahat sendu!
Nisan bertulis namamu!
Gerimis di hatiku:...Pilu!

Jumat, 01 Agustus 2014

Puisi Cinta Karya Pujangga Angkatan 66

Puisi Cinta

Pujangga Angkatan 66

Setelah sedikit mengupas tentang karya Pujangga Islam dan puisi-puisi cinta yang menjadi bagian skenario film. Berikut akan ditampilkan beberapa puisi cinta karya Pujangga Angkatan 66. 
Angkatan 66 menurut Paus Sastra Indonesia yang juga merupakan salah seorang eksponen angkatan 66 yang bernama lengkap  Hans Bague Jassin adalah mereka-mereka yang takkala proklamasi kemerdekaan (1945) kira-kira berumur enam tahun. Jadi tahun 1966 baru sekitar 20-an tahun. Mereka itu telah giat menulis dalam majalah-majalah sastra dan kebudayaan sekitar tahun 1955-an seperti Kisah, Siasat , Mimbar Indonesia , Budaya, Crita, Sastra, Konfrontasi, Basis, Prosa dan sebagainya. Berikut adalah sebagian puisi-puisinya:

1   1.   Sapardi Djoko Darmono

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu!
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada!”.
-------------------------------------------------------------------------------------

Mencintai angin harus menjadi siut...
Mencintai air harus menjadi ricik...
Mencintai gunung harus menjadi terjal...
Mencintai api harus menjadi jilat...
Mencintai cakrawala harus menebas jarak...
Mencintaimu harus menjadi aku!


 

    2. Sutardji Calzoum Bachri

        aku bawakan bunga padamu
                                                        tapi kau bilang masih
        aku bawakan resahku padamu
                                                        tapi kau bilang hanya
        aku bawakan darahku padamu
                                                        tapi kau bilang cuma
        aku bawakan mimpiku padamu
                                                        tapi kau bilang meski
        aku bawakan dukaku padamu
                                                        tapi kau bilang tapi
        aku bawakan mayatku padamu
                                                        tapi kau bilang hampir
        aku bawakan arwahku padamu
                                                        tapi kau bilang kalau
        tanpa apa aku datang padamu
                                                        wah !
       ------------


                                                                                                                                                            

                    Lima percik mawar
                    tujuh sayap merpati
                    sesayat langit perih
                    dicabik puncak gunung
                    sebelas duri sepi
                    dalam dupa rupa
                    tiga menyan luka
                    mengasapi duka
                    puah!
                    kau jadi Kau!
                    Kasihku.



( BERSAMBUNG )